Follow us On Twitter

Support us. Go follow @SantapanMalming | Spiritual Tweets
https://twitter.com/SantapanMalming

Ads by Santapan Malam Minggu

Jumat, 15 Maret 2013

// //

Santapan Malam Minggu Eps #4

Okay Guys! tidak terasa sudah malam minggu lagi. Berbahagialah engkau yang malam minggu bersama Tuhan Yesus Allahmu. (ayat mana ya yg isinya itu? haha) Okay dari pada lama-lama malah membuat kita semakin ingin untuk malam minggu bersama dunia, lebih baik langsung saja kita baca Santapan Malam Minggu Episode 4.


Okay kali ini judul yang aku ambil adalah "Sempurna Bagi Yesus". Apa sih maksudnya? Maksudnya adalah bagaimana cara kita agar kita bisa sempurna di hadapan Tuhan. Konotasi sempurna di sini adalah berkenan di dalam Tuhan. Sebenarnya ini artikel yang singkat yang aku ambil dari salah satu tokoh Alkitab yang aku suka banget yaitu Bartimeus. Dari teladan inilah kita bisa contoh bagaimana agar kita bisa berkenan di mata Tuhan.

Nah, makanya sekarang aku akan membahas tentang itu, dengan kisah dari Bartimeus. Aku akan membahas setiap ayat dari Markus 10:46-52.
(46)Lalu tibalah Yesus dan murid-muridnya di Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. (47)Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (48)Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (49)Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dab berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." (50)Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. (51)Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (52)Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Itulah isi ayatnya. coba kita lihat di ayat 47, dimana dia mulai berseru "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Dari kalimat tersebut, memberi pesan dimana kita harus merendahkan hati kita di depan Tuhan Yesus. Dan menunjukkan bahwa kita harus percaya kepada Tuhan Yesus.

Di ayat 48, mengatakan bahwa banyak orang yang menyuruhnya diam, tapi dia malah semakin keras berseru. Apa maksudnya? Maksudnya adalah kita jangan pernah mendengarkan celaan dari dunia. Sekarang itu iblis sudah merasuki banyak manusia. Mereka tidak mau kalau kita mengikuti Yesus, sehingga ia membuat orang agar mereka mencela kita. Tapi coba kita ikuti teladan Bartimeus, yang tidak mendengarkan perkataan orang lain disaat kita fokus untuk percaya kepada Tuhan Yesus.

Di ayat 49, disaat orang memanggil Bartimeus, orang tersebut berkata "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Maksud dari kalimat ini adalah kita pasti akan mendengar panggilan dari Tuhan. Dan disaat kita ingin mendengarkan panggilan-Nya, dan kita ingin menghampirinya, kita harus siapkan diri kita untuk Tuhan. Agar kita dapat memberikan yang terbaik, dan tidak hanya datang kepada-Nya, namun agar hati kita berkenan di mata-Nya.

Di ayat 50, disaat Bartimeus mau pergi menghampiri Yesus, ia menanggalkan jubahnya baru ia pergi. Nah, logikanya kenapa Bartimeus harus membuka jubahnya? Padahal kan jubah itu ringan, dan tidak mengganggu kita untuk berjalan. Namun, pesan Tuhan untuk ayat ini adalah, jubah seorang pengemis pastilah kotor. Seperti halnya diri kita di dalam dunia ini yang kotor. Namun di saat kita mau datang ke hadapan Tuhan, ayo kita buang dahulu jiwa kita yang lama. Serahkan diri kita sepenuhnya di tangan-Nya. Sehingga di saat kita datang ke hadapan-Nya, kita adalah manusia yang baru, dan akan selalu mempertahankan jiwa kita yang baru ini.

Di ayat 51, Tuhan Yesus bertanya apa yang harus Ia lakukan untuk Bartimeus. Ia pun menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Rabuni ini artinya adalah Guru, atau Tuhan. Maksud dari ayat ini adalah dimana kita hanya menaruh hidup kita ditangan-Nya. Mengajari kita agar kita selalu meminta kepada-Nya. Karena disaat kita meminta, maka Tuhan akan menjawabnya.

Dan terakhir di ayat 52, sangat jelas mengajarkan kita agar kita hidup dengan iman kita. Mujizat terjadi disaat kita berharap kepada-Nya, dan mujizat akan terjadi di saat iman kita percaya kepada Tuhan Yesus.


Bingung ya maksudnya apa? Okay sekarang mari kita sambungkan semuanya!

Rendahkan hati kita di hadapan Tuhan, dan ikuti Dia. Jangan dengarkan apa kata dunia, karena itu hanya membuat kita jatuh dalam dosa. Siapkan diri kita untuk bertemu dengan Dia, agar kita bisa memberikan hal terbaik untuk-Nya dengan cara kita tinggalkan jiwa lama kita dan taruhlah hidup kita di tangan-Nya. Dan di saat kita membutuhkan sesuatu, mintalah kepada-Nya dan hiduplah dengan iman yang kuat. Agar apa yang tidak pernah kita lihat, apa yang tidak pernah kita duga, dan apa yang tidak pernah kita anggap bisa, itu semua digenapkan Tuhan di dalam hidupmu.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)